
jpnn.com - Presiden Sudan, Omar al-Bashir memerintahkan pembebasan semua tahanan politik yang ditahan di negara itu pekan ini. Perintah itu dikeluarkan beberapa minggu setelah penangkapan massal dalam tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah.
Ratusan aktivis oposisi, pemimpin, dan pemrotes ditangkap Januari lalu oleh agen keamanan untuk mengekang demonstrasi yang meletus karena kenaikan harga pangan, termasuk roti.
"Presiden Omar al-Bashir mengeluarkan keputusan untuk membebaskan semua tahanan politik yang ditahan di seluruh negeri," kata kantor berita resmi Suna seperti dimuat ulang The Guardian.
"Keputusan itu bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan harmoni di antara semua partai politik untuk menciptakan lingkungan yang positif untuk mencapai tujuan nasional," katanya.
Penangkapan Januari terjadi setelah protes sporadis meletus di ibukota Khartoum dan beberapa kota lain di Sudan setelah harga roti lebih dari dua kali lipat.
Beberapa aktivis kemudian dibebaskan tetapi banyak yang tetap ditahan, termasuk pemimpin oposisi atas Khaled Omar dari partai Kongres Sudan dan Mokhtar al-Khatib.
Sina tidak mengatakan berapa banyak tahanan akan dibebaskan dan tidak mengidentifikasi mereka yang akan dibebaskan. (mel/rmol)
Kamis, 12 April 2018
Mengucap Bismillah, Prabowo Nyatakan Siap Jadi Capres 2019Kamis, 12 April 2018
Sedikit Curhat, Ini Single Tata Janeeta untuk PelakorKamis, 12 April 2018
Nostalgia Dengan Lagu 90an dalam Konser KahitnaKamis, 12 April 2018
Sandiaga Uno resmi lantik Pengurus Lembaga Kebudayaan BetawiKamis, 12 April 2018
PKPI Lolos Jadi Peserta Pemilu 2019, Hendropriyono Sujud SyukurKamis, 12 April 2018
Sarita Abdul Mukti Ikhlas Suami Memilih Jennifer DunnKamis, 12 April 2018
Liga Champions: Chiellini Tuding Real Madrid Sogok WasitRabu, 11 April 2018
Si Cantik Sarah Brillian Berhasil Negosiasi dengan Pak Bos
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mulai Rekonsiliasi, Presiden Sudan Bebaskan Semua Tapol"
Post a Comment