
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir mengatakan, seluruh perguruan tinggi harus melakukan perubahan di era disruptive technology.
Oleh karena itu rektor harus membuat kampus berorientasi pada mutu dan kualitas.
Di era teknolgi, angka partisipasi kasar (APK) Indonesia 31,5 persen, Malaysia 37 persen, Thailand 51 persen, Singapura 81 persen, Korea Selatan 92, 4 persen. Korsel bahkan mampu mendidik di usia 18-31 tahun.
"Kita memanfaatkan teknologi yang begitu dahsyat. Maka perguruan tinggi harus berinovasi. Online learning cost dengan teknologi yang begitu dasyat," ujar Menteri Nasir saat memberikan arahan di depan 90 rektor yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Kampus Universitas Terbuka (UT), Senin (16/4).
Apa yang dilakukan oleh UT sekarang menjadi best market karena disruptive inovasi.
Perguruan tinggi mendapat alokasi dari APBN tidak ada alasan untuk tidak mencerdaskan bangsa.
"Dengan program pendidikan jarak jauh (PJJ) UT, mudah-mudahan rektor PTN punya chalenge mengembangkan perguruan tinggi dengan baik," ucapnya.
Nasir juga mengungkapkan rencananya untuk mencabut peraturan menteri yang menjadi hambatan pengembangan inovasi perguruan tinggi.
Contohnya nomenklatur pengembangan kreativitas PT, pemberian gelar, dan linearitas.
Senin, 16 April 2018
Hasil Klasemen F1 GP Tiongkok: Ricciardo Sukses BerjudiSenin, 16 April 2018
Persebaya vs Sriwijaya FC: Misteri Pengganti PugliaraSenin, 16 April 2018
Gelar Konser Amal, Opick dan Melly Goeslaw Berhasil Kumpulkan Dana 2,4 MiliarSenin, 16 April 2018
Beredar Foto Memprihatinkan Jupiter dibalik Jeruji, Begini Reaksi Mantan Kekasih Widuri AgestySenin, 16 April 2018
Prabowo Kembali Nyapres, Jokowi Masih Fokus KerjaSenin, 16 April 2018
Penyanyi Asal Malaysia ini ingin Tenar di IndonesiaSenin, 16 April 2018
4 PSIS vs PSMS 1: Kekalahan Menyakitkan Ayam KinantanSenin, 16 April 2018
Detik-detik Rusuh Arema FC vs Persib Bandung, Terkapar
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menteri Nasir: Cabut Permen Penghambat Perguruan Tinggi"
Post a Comment